Tehnik pengambilan di mana kamera berusaha melibatkan penonton dalam peristiwa. Seolah-olah lensa kamera sebagai mata si penonton atau salah satu pelaku dalam adegan
Jenis Jenis pengambilan gambar berdasarkan sudut kamera Subyektif:
1. Establishing Shot
Establishing shot merupakan tipe pengambilan video yang berfungsi menceritakan keterangan latar tempat, waktu dan situasi. Biasanya, shot ini disisipkan di awal adegan agar latar adegan tersebut terwakilkan terlebih dahulu.
Misalnya, shot suasana ibukota jakarta sebelum sebuah adegan dimulai dapat menjelaskan bahwa adegan tersebut terjadi di Jakarta atau menceritakan tentang kota Jakarta. Begitu pula halnya dengan estabilish shot untuk menjelaskan keterangan waktu, misalnya shot matahari terbenam dapat menjelaskan bahwa adegan selanjutnya terjadi di malam hari.
Establishing Shot dapat dilakukan dengan berbagai ukuran pengambilan dari long shot hingga close up, selama shot tersebut memang berfungsi untuk mendiskripsikan sebuah situasi.
2. Extreme Wide Shot
![Extreme Wide Shot](https://i0.wp.com/kinibisa.com/site/ckeditor/Skills/Sinematografi/Camera%20shots/Dua%20belas%20type%20of%20shot%20untuk%20pengambilan%20video%20yang%20lebih%20profesional/Extreme%20Wide%20Shot.png)
Extreme Wide Shot adalah shot dengan komposisi yang luas dan jauh dari objek hingga pemeran dalam video tersebut tak tampak secara jelas. Shot ini sering digunakan sebagai establishing shot untuk memperlihatkan latar tempat.
3. Wide Shot
![Wide Shot](https://i0.wp.com/kinibisa.com/site/ckeditor/Skills/Sinematografi/Camera%20shots/Dua%20belas%20type%20of%20shot%20untuk%20pengambilan%20video%20yang%20lebih%20profesional/Wide%20Shot.jpg)
Pada dasarnya, wide shot hampir mirip dengan extreme wide shot. Bedanya, wide shot masih memperlihatkan objek pemeran dengan cukup jelas. Hal ini bertujuan untuk memperlihatkan hubungan antara pemeran dengan kondisi di sekitarnya.
Misalnya, wide shot dengan objek pemeran petani yang sedang memanen padi di ladang memperlihatkan luasnya ladang tersebut bagi si petani. Artinya, terlihat tingkat kesulitan petani tersebut karena luasnya ladang yang harus Ia telusuri.
4. Full Shot
![Full Shot](https://i0.wp.com/kinibisa.com/site/ckeditor/Skills/Sinematografi/Camera%20shots/Dua%20belas%20type%20of%20shot%20untuk%20pengambilan%20video%20yang%20lebih%20profesional/Full%20Shot.jpg)
Full shot memperlihatkan ukuran sebuah objek benda atau pemeran dalam video secara utuh. Dengan begitu, objek tersebut terdeskripsikan secara jelas kepada penonton.
5. Medium Shot
![Medium Shot](https://i0.wp.com/kinibisa.com/site/ckeditor/Skills/Sinematografi/Camera%20shots/Dua%20belas%20type%20of%20shot%20untuk%20pengambilan%20video%20yang%20lebih%20profesional/Medium%20Shot.jpg)
Medium Shot adalah pengambilan setengah bagian pada sebuah objek. Berbeda dengan full shot, medium shot bermaksud untuk membuat khalayak lebih fokus terhadap objek dalam jarak menengah.
Baca juga: Cara Mengambil Foto Gambar Bergerak
6. Medium Close Up
![Medium Close Up](https://i0.wp.com/kinibisa.com/site/ckeditor/Skills/Sinematografi/Camera%20shots/Dua%20belas%20type%20of%20shot%20untuk%20pengambilan%20video%20yang%20lebih%20profesional/Medium%20Close%20Up.jpg)
Medium Close Up dapat meningkatkan fokus pada objek sekaligus menambah kedekatan personal terhadap objek tersebut. Ukuran objek pada medium close up adalah ¼ bagian dari keutuhan suatu objek.
7. Close Up
![Close Up](https://i0.wp.com/kinibisa.com/site/ckeditor/Skills/Sinematografi/Camera%20shots/Dua%20belas%20type%20of%20shot%20untuk%20pengambilan%20video%20yang%20lebih%20profesional/Close%20Up.jpg)
Untuk membangkitkan emosi dari suatu objek secara lebih jelas, dibutuhkan close up shot yang menempatkan suatu bagian tertentu dari objek. Misalnya, pada bagian jemari tangan yang mengepal dari pemeran diambil close up untuk memperlihatkan emosi dan amarah pemeran tersebut di video tersebut.
8. Extreme Close Up
![Extreme Close Up](https://i0.wp.com/kinibisa.com/site/ckeditor/Skills/Sinematografi/Camera%20shots/Dua%20belas%20type%20of%20shot%20untuk%20pengambilan%20video%20yang%20lebih%20profesional/Extreme%20Close%20Up.jpg)
Shot ini digunakan untuk memperlihatkan detail khusus dari sebuah bagian pada objek. Contohnya, pada bagian kepala sebuah objek, extreme close up memperlihatkan luka gores pada pipi kiri agar secara jelas terlihat bahwa ada sesuatu yang perlu diperlihatkan pada bagian kepala dari seorang pemeran.
9. Overshoulder Shot
![Overshoulder Shot](https://i0.wp.com/kinibisa.com/site/ckeditor/Skills/Sinematografi/Camera%20shots/Dua%20belas%20type%20of%20shot%20untuk%20pengambilan%20video%20yang%20lebih%20profesional/Overshoulder%20Shot.jpg)
Saat sebuah objek memiliki interaksi dengan objek lainnya, overshoulder dapat digunakan untuk memperkuat hubungan interaksi antar objek tersebut. Biasanya, saat adegan percakapan antar dua pemeran, perlu digunakan overshoulder shot agar keeratan interaksi antar pemeran dapat lebih terasa.
Overshoulder biasanya dilakukan dengan menjadikan salah satu bagian objek sebagai foreground (objek yang muncul sebagai bagian depan pada gambar) dan objek lainnya sebagai background (latar belakang).
10. Point Of View
![Point of View](https://i0.wp.com/kinibisa.com/site/ckeditor/Skills/Sinematografi/Camera%20shots/Dua%20belas%20type%20of%20shot%20untuk%20pengambilan%20video%20yang%20lebih%20profesional/Point%20Of%20View.jpg)
Secara singkat, point of view shot adalah menjadikan objek sebagai sudut pandang kamera. Contohnya, seorang pemeran dipukul pada bagian muka, namun gambar yang terlihat sesuai dengan yang sedang dilihat oleh objek hingga akhirnya ia memalingkan muka karena pukulan tersebut.
Simak video berikut ini untuk mengetahui teknik lebih jelas.
Udah selesai nih kenalannya
Terima Kasih ^_^